Google
 

Wednesday, April 18, 2007

RAGAM ASURANSI UMUM DAN KEBUTUHANNYA BAGI KELUARGA

Anton terduduk lesu di depan rumahnya. Wajahnya tampak muram dan kesal memikirkan mobilnya yang hilang disaat parkir di sebuah pasar swalayan beberapa waktu lalu. Padahal, mobil tersebut merupakan satu-satunya kendaraan yang dimiliki oleh keluarga. Akibat kejadian ini aktivitas keluarga jadi tertanggu. Walau Anton sudah melaporkan kejadian ini ke Polisi, namun belum ada kabar beritanya. Kemudian ia mulai berpikir, mengapa saya tidak membeli asuransi kendaraan bermotor?

Lain lagi yang dialami dengan Andi. Andi adalah karyawan swasta di sebuah perusahaan yang berlokasi di daerah segitiga emas di Jakarta. Andi sudah menikah dan sudah dikarunia dua orang anak lucu yang masih balita. Kejadian ini tidak diduga-duga datangnya.

Kebakaran terjadi di suatu malam menjelang pagi, dimana keluarga Andi sedang lelap tertidur. Karena antara rumah satu dengan yang lainnya saling berdempetan maka nyala api sangat cepat menjalar hampir ke semua rumah di sekitarnya. Dalam waktu yang singkat, lebih 20 rumah terbakar habis, termasuk rumah Andi dan keluarga.

Pemadam kebakaran tidak dapat berbuat banyak untuk segera memadamkan api, karena sempitnya jalan masuk dan lainnya. Keesokan harinya, Andi hanya bisa duduk termangu, melihat rumahnya sudah rata dengan tanah.

Hasil jerih payahnya bekerja selama kurang lebih 10 tahun habis terbakar. Dalam kesedihannya, Andi berpikir, mengapa dulu saya tidak membeli asuransi kebakaran? Memang sering kali terjadi dimana Anda baru merasa membutuhkan begitu kejadian sudah datang.

Cerita-cerita sedih seperi ini masih sering kita dengar terjadi di masyarakat. Kejadian-kejadian seperti ini, seperti kehilangan akibat pencurian, kebakaran, sakit dan membutuhkan dana yang besar dan lain-lain sering kali mengancam kesejahteraan dan kelangsungan keluarga. Ironinya, hal ini terjadi disaat berbagai program penjaminan dan perlindungan lewat jasa asuransi telah tersedia.

Masyarakat Indonesia masih belum memanfaatkan keberadaan perusahan asuransi sebagai sarana melindungi diri dan keluarga serta harta benda dari kejadian-kejadian tak terduga yang datang menimpa. Semestinya, kasus-kasus seperti contoh diatas tidak perlu terjadi bila mereka melakukan proteksi. Anton tidak harus kehilangan mobilnya bila ia tidak lupa mengasuransikan mobilnya.

Begitu juga dengan Andi tak perlu sedih dan bingung karena rumah tempat ia dan keluarga tempati tidak harus habis terbakar dan tidak dapat dibangun kembali karena kebutuhan dana yang besar dapat di lindungi dengan mengasuransikan rumah tersebut terhadap kebakaran. Tapi, realitanya, masyarakat kita masih sangat awan dengan asuransi dan belum banyak mengenal jenis-jenis produk asuransi yang tersedia.

Di artikel kami beberapa waktu lalu kami membahas tuntas mengenai asuransi kesehatan. Kali ini kami ingin membahas bentuk asuransi general lainnya, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kebakaran, asuransi harta benda dan lain-lain yang berkaitan dengan individu dan keluarga.

Perbedaan; Asuransi Umum dan Asuransi Jiwa
Asuransi kerugian atau asuransi umum (general insurance) merupakan penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Penjaminan ini bersifat jangka pendek (short term)- biasanya satu tahun.

Sedangkan Asuransi jiwa memberikan jasa dalam penanggulan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan dan sifatnya jangka panjang (long term).

Sesuai dengan ketentuan UU No.2/1992 tentan usaha perasuransian, masing-masing bidang Asuransi dikelola oleh perusahaan yang berbeda, kendati untuk beberapa produk, seperti Asuransi kesehatan dan Asuransi kecelakaan diri dapat dikelola oleh baik perusahaan asuransi kerugian maupun jiwa.

Manfaat ber-Asuransi
Disamping perlindungan dan jaminan, asuransi juga menawarkan berbagai manfaat antara lain mendapatkan masukan-masukan yang berguna untuk meminimalisasi terjadinya risiko.

Umumnya, perusahaan asuransi memiliki tim suvei yang sudah berpengalaman dengan itu dapat memberikan rekomendasi untuk memperkecil terjadinya risiko terhadap kepentingan yang diasuransikan.

Asuransi juga bisa berfungsi segabai tabungan. Hal ini tampak dalam manfaat yang ditawarkan oleh asuransi jiwa. Pada dasarnya, hasil yang diterima pada akhir masa jatuh tempo merupakan kumpulan dari tabungan premi ditambah dengan bunga.

Yang harus dingat, dari segi natur bisnisnya, perusahaan Asuransi bukan merupakan perusahaan investasi sehingga bunga yang ditawarkan biasanya lebih rendah dari bunga deposito atau tabungan.

Produk Asuransi Umum
Ragam Perlindungan Kendaraan Bermotor
Kerusuhan bulan Mei 1998 lalu berdampak positif terhadap semangat berasuransi di Indonesia. Pasalnya, setelah peristiwa tersebut, jumlah pemegang polis asuransi terutama asuransi kendaraan bermotor emningkat secara drastis.
Hal ini dimengerti, sebab waktu kejadian yang mencoreng wajah Indonesia itu meledak, tak terhitung jumlah harta benda dan kendaraan bermotor yang rusak dan hancur. Dan sebagian diantaranya belum diasuransikan.

Keluhan kerap timbul setelah kejadian kerusahaan Mei 1998 dimana banyak masyarakat yang merasa dirugikan dengan perusahaan Asuransi, karena kerusakan atau kerugian yang ada tidak dicover oleh perusahaan Asuransi. Karena kerusakan maupun kerugian akibat huru-hara dan kerusuhan, masih merupakan kebijakan perusahan masing-masing. Sekarang ini jaminan asuransi kendaraan bermotor dapat deperluas dengan klausul SRCC (strikes, riots, adan civil commotions).

Ada dua macam penutupan asuransi kendaraan bermotor yang sudah umum dikenal, yakni comprehensive (gabungan) atau yang biasa dikenal dengan sebutan all risks dan Total Loss Only lazim disingkat TLO.

Comprehensive (all risks) atau gabungan adalah penggantian kerugian/kerusakan pada kendaraan bermotor dari segala risiko selain yang dikecualikan oleh polis.

Misalnya kaca depan atau lampu depan pecah akibat tertabrak, tape atau velg dicuri dan kerusakan-kerusakan aksesoris lainnya. klaim all risks dapat dilakukan berkali-kali selama kendaraan dipertanggungkan.

Total Loss Only secara otomatis sudah merupakan bagian dari jaminan All Risks. Sedangkan penutupan Total Loss Only (TLO) untuk kasus-kasus karena kecelakaan berat yang menimbulkan kerugian atau kerusakan kendaraan lebih 75% dari total nilai pertanggungan. kehilangan kendaraan akibat pencurian termasuk di dalam jaminan TLO. Klaim TLO hanya berlaku sekali saja, setelah itu polis otomatis berakhir.

Pada prisnsipnya berbagai jenis kendaraan dapat diasuransikan. Namun masing-masing perusahaan memiliki kebijakan sendiri. Beberapa perusahaan memberikan batasan terhadap usia kendaraan yang bisa diasuransikan.

Dalam penutupan jaminan all risks, aksesoris non- standard seperti tape, velg, CD changer dan lainnya yang terdapat dalam mobil dapat juga diasuransikan sejauh barang-barang tersebut dinyatakan jelas dalam Surat Permintaan Pertanggungan Kendaraan Bermotor (SPPKB).

Diluar dari kedua jaminan diatas, all risk dan TLO ada beberapa jaminan yang dapat ditambah atau diperluas, seperti Tanggung Jawab Hukum (TJH) terhadap pihak ketiga (Third Party Liability/TPL). TJH maupun TPL merupakan jaminan yang diberikan oleh perusahaan asuransi atas kerusakan/kerugian pihak lain yang disebabkan oleh kendaraan yang diasuransikan.

Batas jumlah pertanggungan untuk TJH ini bisa dinegosiasikan. Kemudian dapat pula berupa jaminan perluasan terhadap Huru-hara dan kerusuhan, RSMD (Riots, Strikes, and Malicious damage) dan SRCC (Strikes, Riots, and Civil Commotions). RSMD merupakan jaminan pengganti kerugian yang diakibatkan oleh sekelompok orang dalam gangguan ketertiban umum.

Perluasan ini mengecualikan huru-hara politik yang menjurus kepada pemberontakan, revolusi atau pengambilalihan kekuasaan. Sedangkan SRCC merupakan semua tanggungan yang dijamin RSMD ditambah dengan risiko tambahan berupa kerusuhan sipil yang bermotif politik (seperti halnya kerusuhan Mei 1998).

Seperti halnya semua perjanjian, sebelum penanda tanganan penutupan asuransi sebaiknya Anda mempelajari sehingga megentahui berbagai risiko yang dijamin dan tidak dijamin.

Seperti, Asuransi Kendaraan Bermotor beberapa risiko yang dijamin adalah berupa tabrakan, benturan, terbalik maupun tergelincir dari jalan. Pencurian atau perbuatan jahat orang lain juga termasuk yang dijamin asuransi. Kebakaran atau terkena sambaran petir.

Sedangkan risko yang tidak dijamin atau pengecualian adalah kerugian ataupun kerusakan yang disengaja oleh tertanggung atau anggota keluarga lainnya. kecelakaan yang terjadi akibat atas kelalian pengemudia akibat minuman keras dan obat-obat terlarang juga tidak dijamin asuransi.

Bila pengemudi tidak memiliki SIM (surat Izin Mengemudi) maka kecelakaan yang terjadi juga tidak terjamin dan masih ada lagi risiko kecelakaan lainnya yang tak terjamin.

Beberapa jenis produk asuransi umum lainnya
Mungkin kita sering mendengar dimasa kecil kita dulu dimana orang tua selalu memperingati untuk jangan bermain dengan api atau korek api. Wejangan bijak ini kadang kala diabaikan, dan akibatnya sangat fatal, semua hasil kerja keras bertahun-tahun ludes dimakan keganasan api.

Segala kecelakaan kebakaran memang tidaklah diduga sebelumnya. Semua itu mungkin terjadi. Sekarang ini yang harus dipikirkan adalah bagaimana menanggulangi atau mengatasi kecelakaan ini bila terjadi sehingga tidak membuat susah atau merusak tatanan keluarga yang sudah terbangun selama bertahun-tahun.

Dengan kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran banyak orang yang frustasi dana berputus asa, bagaimana bisa membangun kembali rumah yang sudah terbakar habis api? Bukankah untuk membangun kembali dibutuhkan dana yang tidak sedikit?

Menurut hemat kami pemecahan yang baik adalah dengan mengasuransikan rumah Anda terhadap risiko kebakaran.
Dalam Asuransi Kebakaran segala macam barang dapat diasuransikan, yang penting adalah barang-barang didalam rumah Anda harus mencatat atau menyatakannya secara tertulis di dalam polis.

Dalam hal kerugian akibat kebakaran, tentunya ada sebab yang menimbulkannya. Berbagai sebab dapat digantikan atau terjamin asuransinya. Tapi ada juga sebab kebakaran yang tidak dijamin oleh perusahaan asuransi.

Penyebab kerugian dan kerusakan yang dijamin adalah akibat kebakaran yang terjadi karena kekurang hati-hatian atau akibat menjalarnya api sampai kerumah Anda. Barang-barang yang rusak akibat digunakannya air untuk menahan atau memadamkan api juga dijamin pertanggungannya.

Tentunya bila barang-barang Anda dirusak oleh perintah yang berwenang untuk mengatasi menjalarnya api juga dijamin. Akan tetapi berbagai kerusakan akibat ulah atau kesengajaan tertanggung tidak dijamin asuransinya.

Asuransi lainya adalah Asuransi Kesehatan. Bila Anda mengikuti artikel kami beberapa waktu lalu, kami sudah membahas dengan detail berkenaan dengan asuransi kesehatan. Secara singkat terdapat dua jenis manfaat yang ditawarkan Asuransi Kesehatan, yakni Manfaat Rawat Jalan dan Manfaat Rawat Inap. Dalam hal premi, Asuransi Kesehatan relatif masih cukup mahal.

Asuransi Rumah Tinggal dan Perabotan Rumah Tangga (Houseowners & Household Insurance) merupakan jenis lain dari asuransi umum. Asuransi jenis ini menjamin kerugian karena kehilangan atau rusaknya perabotan rumah tangga yang berada dalam lokasi gedung yang diasurnasikan akibat terjadinya risiko, seperti kebakaran, perampokan/pencurian, gempa bumi dan lain sebagainya. Perlindungan ini bisa diperoleh dengan harga premi yang relatif murah dan terjangkau.

Asuransi Kebongkaran (Burglary Insurance) merupakan alternatif jenis lain dari produk asuransi general. Asuransi jenis ini menjamin kerugian tertanggung terhadap barang-barang yang dimiliki serta ditempatkan pada sebuah gedung yang diasuransikan akibat perampokan/pencurian yang dilakukan dengan pembongkaran yang disertai dengan pengrusakan dan pemaksaan.

Dalam hal premi, besar kecilnya premi yang harus dibayarkan sangat tergantung dengan tempat atau lokasi pertanggungan, pengamanan yang disediakan serta jenis-jenis barang yang diasuransikan. Secara umum, premi Asuransi Kebongkaran berkisar antara satu hingga dua setengah persen (%) dari nilai pertanggungan.

Demikianlah beberapa contoh dari berbagai jenis asuransi general yang berkaitan dengan individu ataupun keluarga. Sudah seharusnyalah Anda mempertimbangkan untuk memiliki asuransi untuk berjaga-jaga.

Jangan sampai hal-hal tak terduga menimpa Anda dan mengakibatkan kerusakan tatanan keuangan keluarga yang sudah terbangun. Semua keputusan berasuransi sangat bergantung dengan berbagai rencana jangka pendek maupun panjang yang Anda dan keluarga miliki. Semoga berguna dan bermanfaat bagi Anda dan keluarga.(*)

* Rubrik EUREKA, Sinar Harapan

"UNITLINK" ALTERNATIF PILIHAN ASURANSI

Trend yang sedang berkembang di tahun 2002 hingga sekarang ini adalah kerja sama berbagai institusi keuangan guna menghasilkan produk gabungan yang menarik bagi masyarakat. Pola kerja sama ini, tentunya bukan saja memberikan benefit bagi masyarakat akan tetapi juga memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Misalnya, perusahaan asuransi dengan produk asuransinya bekerja sama dengan institusi perbankan dengan tabungan maupun depositonya menghasilkan produk yang sudah dikenal masyarakat dengan sebutan bancassurance. Di mana produk bancassurance ini memberikan jaminan proteksi dengan investasi terkait dengan produk perbankan.

Lain lagi dengan produk yang kali ini akan kita ulas lebih dalam, yaitu produk unitlink. Produk ini menawarkan program proteksi bagi pemegangnya serta alternatif investasi yang beragam, bukan hanya di perbankan akan tetapi bisa juga di pasar modal melalui manajer investasi.

Perkembangan produk unitlink ini dari tahun 1999, di saat pertama kali diperkenalkan ke masyarakat mengalami perkembangan yang cukup pesat. Di awal peluncurannya hanya ada 3 (tiga) perusahaan yang menawarkan produk ini di mana saat ini sudah berkembang sampai 12 perusahaan (majalah Prospektif). Walau beberapa perusahaan masih belum menjadikan produk ini sebagai penopang pendapatan premi. Sebut saja PT. Prudential Life Assurance yang pertama menawarkan produk jenis ini sudah cukup sukses dengan perkembangannya.

Dengan masih kurang bergairahnya pasar saham atau bursa saham di Indonesia mengakibatkan perusahan investasi atau manajer investasi untuk mengembangkan berbagai kerja sama dengan institusi lain guna mendapatkan cash in bagi perusahaan. Salah satunya dengan berkejasama dengan perusahaan asuransi melalui pengelolaan investasi dengan produk unitlink.

Dengan kerja sama ini perusahaan investasi mendapatkan keuntungan dengan masuk langsung ke masyarakat melalui jalur distribusi (agensi) yang dimiliki oleh perusahaan asuransi. Sedangkan perusahaan asuransi mendapatkan keuntungan dari ketersedian berbagai alternatif investasi yang dapat ditawarkan kepada masyarakat melalui tim marketing agennya.

Dari kekurangan yang dapat dilihat dari produk ini adalah masih belum adanya peraturan yang mengatur cara kerja porduk ini. Karena keterkaitannya dengan investasi maka sangat dibutuhkan aturan yang jelas. Salah satu kendala atau rintangan lain dalah pengetahuan para sales agent atau agen asuransi mengenai investasi.

Karena pola pikir yang berbeda dalam hal menjual asuransi saja dengan adanya sarana lain yaitu investasi. Sehingga dibutuhkan pembelajaran serta pelatihan berkaitan dengan perihal investasi.

Masyarakat sudah mengenal berbagai produk asuransi dengan nilai tunai atau biasa disebut wholelife dan endowment. Di mana kedua produk ini memberikan nilai tunia bagi pemegang polisnya. Akan tetapi kedua produk ini memberikan nilai tunai yang kecil dibandingkan dengan premi yang suduah Anda keluarkan.

Ditambah lagi, nilai tunai tersebut biasanya baru bisa diambil bila umur polis sudah masuk hitungan ke tiga. Sehingga masyarakat kurang meminati jenis produk asuransi ini. Dengan premi yang cukup maksimal akan tetapi fleksibilitas kurang. Oleh karena itu sekarang ini berkembang sebuah produk hasil kerja sama perusahaan asuransi dengan perusahaan investasi (manajer investasi) dengan sebutan unitlink.

Ciri-ciri Produk ”Unitlink”
Kelebihan produk ini dengan produk-produk asuransi lain, terlihat dalam cirri-ciri produk tersebut. Menurut hemat kami terdapat 3 (tiga) ciri utama dari produk unitlink. Pertama, pilihan jenis investasi yang beragam. Kedua, produk gabungan tidak dalam satu account tetapi berbeda. Dan yang terakhir adalah tingkat fleksibilitas yang tinggi.

Tidak seperti pendahulunya di mana nilai tunai yang bisa ditempatkan hanya terbatas pada produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi. Dan secara aturan perusahaan asuransi dibatasi dalam menempatkan investasinya dalam berbagai institusi keuangan yang ada.

Sedangkan dengan unitlink, masyarakat diberikan kebebasan dalam memilih jenis investasi yang diinginkan. Berbagai jenis investasi tersedia bagi pemegang polis untuk dipilih dari deposito, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana saham maupun pure saham. Berbagai jenis investasi yang tersedia sangat bergantung dengan kerja sama yang dijalankan perusahaan asuransi.

Setiap individu masyarakat memiliki tujuan kehidupan yang berbeda satu dengan yang lain ditambah lagi tingkat toleransi setiap individu masyarakat berbeda pula sehingga keberadaan berbagai jenis investasi menjadi pilihan yang baik bagi masyarakat.

Mengikuti perubahan ekonomi juga dapat menjadi salah satu indikasi untuk memutuskan investasi di produk yang mana. Karena kebebasan yang diberikan sehingga produk unitlink ini tidak memberikan jaminan atau tingkat pengembalian yang dijamin oleh perusahaan asuransi. Sehingga risiko kehilangan dapat saja terjadi bila perusahaan yang mengelola investasi atau manager investasinya mengalami kerugian dalam berinvestasi.

Karena kebebasan untuk memilih bagi pemegang polis produk unitlink mengakibatkan Anda dapat merubah jenis investasi yang ditempatkan. Misal, di awal Anda menempatkan dana Anda dalam deposito kemudian Anda ingin merubah penempatannya dalam investasi reksadana saham karena melihat perkembangan pasar modal yang semakin membaik. Hal ini dimungkinkan untuk dilakukan dalam produk unitlink.

Dalam ciri kedua di mana dalam produk unitlink terdapat beberapa komponen produk didalamnya seperti, komponen investasi atau tabungan dan komponen proteksi atau suransi. Komponen-komponen tersebut terpisah dalam laporannya sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat dari tingkat transparansinya.

Setiap pemegang polis mendapatkan laporan dari besarnya asuransi yang harus dibayarkan di tahun pertama serta hasil investasi yang diperoleh selama satu tahun berjalan. Semua ini dapat Anda, sebagai pemegang polis dapatkan setiap saat bila diinginkan. Sehingga Anda dapat mengambil keputusan dalam menyikapi berbagai laporan yang Anda peroleh dari laporan perkembangan investasi Anda.

Ciri ketiga adalah tingkat fleksibilitas yang ditawarkan untuk masyarakat bila membeli jenis produk ini. Beberapa ciri fleksibilitas yang diberikan produk ini adalah sebagai berikut:

  • Premi yang harus dikeluarkan dapat dikurangi atau ditinggalkan selama nilai tunai dari investasi yang ditempatkan dan perkembangannya masih mencukupi untuk membayar premi tersebut.
  • Tingkat proteksi juga dapat dirubah sesuai dengan keinginan pemegang polis tentunya harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
  • Pengambilan nilai tunai dari investasi ditempatkan dan perkembangannya dapat dilakukan kapan saja.
  • Penambahan premi untuk menambah jumlah investasi yang ditempatkan dapat juga dilakukan dari waktu ke waktu.
  • Dengan ketiga ciri ini, produk unitlink sangat memberikan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan peluang investasi dalam perusahaan asuransi.
  • Satu hal yang menurut hemat kami menjadi sangat penting adalah penentuan tujuan dari investasi yang Anda tempatkan. Karena bila menempatkan investasi dalam produk ini dalam skema jangka pendek maka hasil investasi yang diberikan tidak maksimal. Oleh karena itu perlu pemikiran yang lebih sistematis dalam berinvestasi dalam produk unitlink karena keterkaitan dengan produk asuransi.

Memilih Produk ”Unitlink”
Bila Anda tertarik dengan produk unitlink ini beberapa hal menurut hemat kami harus Anda telaah lebih jauh. Jangan hanya membeli karena ikut-ikutan.

Yang pertama sebaiknya Anda tentukan adalah menemukan untuk apa Anda membeli produk tersebut. Mengapa hal ini sangat penting? Atau tujuan keunagan atau kehidupan yang Anda ingin capai. Karena dibalik semua keputusan terdapat niat atau visi yang harus Anda tentukan terlebih dahulu sehingga keputusan tersebut merupakan hasil temu visi keluarga yang diinginkan.

Dalam hal investasi karena dengan produk ini hasil yang diberikan tidak setinggi bila Anda memilih investasi murni (tidak ada asuransi) maka keputusan untuk membeli produk ini sebaiknya merupakan keputusan jangka panjang. Sehingga Anda mendapatkna hasil yang cukup maksimal untuk pengelolaan uang atau dana yang Anda tempatkan.

Jangan melihat investasi dalam perusahaan asuransi dalam skema jangka pendek. Mengapa? Karena adanya gabungan instrumen di dalamnya, unitlink mengharuskan Anda untuk membayar bukan hanya proteksi tapi juga manejemen fee bagi manajer investasi. Walau secara langsung sudah diperhitungkan di dalam premi yang harus Anda bayarkan setiap tahun tetapi Anda harus mengetahui hal ini. Sehingga menurut hemat kami keputusan dengan perpektif jangka panjang menjadi sangat dibutuhkan.

Selanjutnya adalah berdasarkan tujuan keuangan atau kehidupan yang telah ditetapkan Anda dapat menentukan berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan jangka waktu pencapaian serta tingkat toleransi Anda terhadap risiko. Memilih perusahaan asuransi serta investasi yang bonafit dan memberikan tingkat keamanan juga harus dipertimbangkan. Anda harus mempertimbangkan track record dari kedua perusahaan yang bekerjasama.

Secara pasti Anda juga harus mengetahui ke mana dana investasi Anda ditempatkan atau dikelola oleh manajer investasi. Karena berdasarkan informasi atau pengetahuan tersebut Anda dapat menimbang keputusan yang harus Anda ambil sesuia keinginan.

Satu hal yang menurut hemat kami Anda sebagai investor atau pemegang polis harus berhati-hati adalah berkaitan dengan agen asuransi. Jangan terbawa dengan berbagai iming-iming investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang tinggi.

Kerena belum adanya peraturan bagi seluruh agen asuransi untuk mengikuti aturan dalam menjelaskan produk ini.
Keterbatasan pengetahuan para agen dalam bidang investasi menjadi salah satu pertimbangan yang harus Anda lakukan dalam mengambil keputusan. Pelajari dengan benar semua informasi yang Anda dapat. Jangan terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Jadi dari ulasan di atas dapat disimpulkan beberapa ciri dari produk unitlink ini.
Pertama, produk ini memberikan pilihan investasi yang beragam dan dilakukan dalam perusahaan asuransi. Kedua, setiap instrumen yang terkait di dalam produk ini dilaporkan dalam laporana yang berbeda. Jadi ada laporan investasinya, dari dana yang ditempatkan serta tingkan penggembangan dari dana serta besarnya asuransi yang harus dikeluarkan. Dan terkahir adalah tingkat flesibilitas yang cukup tinggi.

Dengan memberikan keleluasaan bagi investor untuk merubah pilihan investasi yang sesuai dengan keinginannya. Perubahan tingkat proteksi yang diinginkan juga dapat diperbaharui serta premi dapat dikurangi atau ditingkalkan selama nilai investasi atau nilai tunainya masih mencukupi.

Penambahan besarnya premi untuk menambah besarnya alokasi dana untuk investasi juga dapat Anda lakukan dan terakhir adalah pengambilan nilai investasi dapat dilakukan kapan saja Anda menginginkannya. Demikianlah ulasan singkat berkenaan dengan produk unitlink. Semoga dapat menjadi pertimbangan serta masukan bagi Anda dalam mengambil keputusan.

* Sinar Harapan

SIAPKAN KEBUTUHAN MASA PENSIUN SEKARANG

Sebagian besar dari kita memahami pentingnya menabung untuk membeli barang-barang atau sesuatu yang mahal yang ingin kita miliki, seperti mobil, tv baru, dan rumah. Akan tetapi, kita semua lupa bahwa satu hal yang paling mahal harganya yang harus Anda beli selama perjalanan hidup kita adalah “masa pensiun”.

Banyak dari kita yang lupa akan kebutuhan keuangan jangka panjang ini. kebutuhan ini semakin hari semakin mahal saja, diakibatkan dua hal. Pertama adalah kita hidup semakin panjang, di mana kita mungkin akan menghabiskan waktu 20-25 tahun setelah kita memasuki masa pensiun (usia 55) dan kita juga semakin lebih aktif.

Kedua, dan ini yang mengakibatkan kita warga Indonesia harus menyiapkannya karena tidak semua perusahaan memberikan benefit pensiun (bagi yang bekerja di perusahaan swasta). Bagi Anda yang bekerja di perusahaan pemerintah, pernahkah Anda menghitung berapa yang akan Anda dapat di masa pensiun nanti? Dari beberapa informasi yang pernah kami dapat, nilainya sangat kecil sehingga kita sebagai individu harus menyiapkannya secara mandiri.

Permasalahan kembali timbul karena sebagai besar masyarakat Indonesia kurang memahami persoalan investasi. Kami merasa berkewajiban untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar kehidupan keuangan di masa pensiun yang akan kita jalani terbebas dari masalah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa menyiapkan kebutuhan masa pensiun yang kita idam-idamkan adalah tanggung jawab kita masing-masing. Kita harus melakukan sesuatu. Anda semua adalah arsitek bagi keuangan masa depan Anda masing-masing.

Menetapkan Tujuan Pensiun
Perencanaan pensiun yang efektif dimulai dengan mengidentifikasikan dan memprioritaskan tujuan pensiun. Kebutuhan masa pensiun sangat dipengaruhi oleh gaya hidup yang diinginkan. Misalkan, selama masa pensiun Anda ingin melakukan berbagai perjalanan wisata, membeli rumah untuk masa pensiun di luar negeri, atau bahkan memulai karir kedua atau memulai bisnis wiraswasta.

Secara umum bagi mereka yang sudah mendekati masa pensiun, 70-90% dari gaji akhir sebelum memasuki masa pensiun merupakan tujuan keuangan yang sebaiknya Anda miliki selama masa pensiun. Misalkan, gaji Anda adalah Rp 80 juta setiap tahunnya, paling tidak penghasilan yang seharusnya Anda miliki setiap tahunnya selama masa pensiun adalah sebesar Rp 56 juta–Rp 72 juta.

Tapi, bagi mereka yang masih berusia muda, misalkan 20 tahun atau 25 tahun akan sulit untuk bisa memperkirakan hal ini. Sebagai acuan awal, minimal alokasikan 10-15% dari pendapatan kotor Anda setiap bulannya untuk kebutuhan masa pensiun ini. Ingat, monitor perkembangannnya secara berkala dan revisi bila memang dibutuhkan.

Bagi Anda yang masih muda, kami sangat menyarankan agar Anda memprioritaskan kebutuhan masa pensiun ini. Beberapa kebutuhan keuangan mungkin masih dapat Anda pinjam, seperti membeli rumah atau mobil. Kalau kebutuhan, pensiun Anda tidak bisa meminjamnya. Anda harus menyiapkannya sendiri.

Kebutuhan Menabung Regular
Sekarang Anda sudah mendapatkan gambaran jelas mengenai kebutuhan masa pensiun Anda. Langkah selanjutnya merupakan langkah terpenting dalam mencapai kebutuhan tersebut, yaitu menabung secara regular untuk mencapainya. Tapi, dengan berbagai kebutuhan lain, mulai dari yang jangka panjang sampai jangka pendek harus juga kita pertimbangkan, bagaimana kita dapat menyisihkan untuk kebutuhan yang masih jauh di sana?

Berapa besar yang harus ditabung secara berkala untuk jangka waktu tertentu haruslah diperhitungkan terlebih dahulu. Banyak software atau tools yang bisa Anda pakai untuk menghitung kebutuhan ini. Atau Anda dapat berkonsultasi pada perencanaan keuangan mengenai hal ini.

Dalam menghitung kebutuhan menabung ini juga harus dipertimbangkan beberapa hal, seperti adanya pemasukan lain yang bisa menjadi sumber pendapatan lain selain dari yang akan Anda sisihkan. Misalkan, Anda memiliki rumah yang sebenarnya bisa Anda kontrakkan. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan tambahan pemasukan dari hasil sewa rumah tersebut, atau Anda memiliki benefit pensiun dari perusahaan. Hal ini juga harus masuk dalam pertimbangan kita.

Pertimbangan lain adalah inflasi. Inflasi menggerogoti nilai uang kita, semakin hari semakin kecil nilai tukar uang yang kita miliki karenanya. Kebutuhan masa pensiun yang masih relatif panjang, membutuhkan pertimbangan inflasi dalam perhitungannya. Dalam menghitung akibat inflasi, lebih baik menggunakan nilai yang lebih tinggi dari pada nilai yang lebih rendah.

Berapa lama lagi Anda ingin pensiun, juga harus dipertimbangkan. Hal ini berkaitan dengan jangka waktu yang masih dimiliki untuk melakukan strategi menabung secara regular.

Pertimbangan terakhir adalah berkaitan dengan investasi, berapa tingkat pengembalian yang Anda harapkan? Ingat nilai uang Anda tergerus dengan inflasi sehingga Anda harus melawannya dengan menginvestasikan dana tersebut dalam investasi yang memberikan tingkat pengembalian lebih baik dari inflasi.

Pentingnya “Spending Plan”
Perencanaan pengeluaran atau “spending plan” merupakan proyeksi pendapatan dana pengeluaran keluarga untuk satu masa, misalkan per tahun. Pembuatan perencanaan pengeluaran merupakan pengumpulan semua ekspektasi pemasukan setiap bulannya selama satu tahun kedepan dan ekspektasi semua pengeluaran dalam bentuk tabular.

Ekspektasi pengeluaran sebaiknya dipisahkan antara yang tetap dan tidak tetap. Dari catatan kedua hal tersebut, hitunglah apakah Anda surplus atau defisit setiap bulannya.
Dengan informasi ini, Anda dapat memahami pola pengeluaran yang Anda lakukan setiap bulannya. Dan dengan informasi ini, Anda dapat belajar untuk mengontrol pengeluaran yang dilakukan setiap bulannya.

Dalam hal ini, perlu kiranya Anda memonitor pengeluaran yang Anda lakukan karena Anda harus juga menganggarkan untuk kebutuhan keuangan yang Anda inginkan di masa depan, yaitu kebutuhan masa pensiun. Masukkan tabungan untuk kebutuhan ini secara regular dalam pengeluaran Anda. Lakukan alokasi di awal bulan setiap pendapatan diterima. Jangan di akhir bulan karena seringkali sudah habis untuk kebutuhan-kebutuhan jangka pendek lainnya.

ìPay yourself first” itulah yang sering kita dengar dari para perencana keuangan di luar negeri. Kalimat ini dapat diartikan bahwa Anda harus menyisihkan untuk diri Anda sendiri (yaitu kebutuhan jangka panjang misalkan pensiun) sebelum Anda membayar untuk orang lain, kartu kredit misalnya.

Itulah program menabung untuk kebutuhan pensiun. Dan sebaiknya, Anda juga mengalokasikan pendapatan seperti bonus dan lain-lain (tidak regular) ke dalam tabungan tujuan pensiun. Karena hal ini akan sangat membantu pencapaian yang Anda inginkan.

Strategi Investasi
Setelah Anda membuat alokasi tabungan regular dari pendapatan bulanan Anda, sekarang waktunya Anda menginvestasikannya. Perlu kiranya kita memahami beberapa jenis instrument investasi yang ada. Beberapa alternatif instrumen investasi yang secara hukum sudah diatur oleh pemerintah, bisa Anda dapatkan sekarang ini, seperti deposito (instrumen perbankan), obligasi, saham, reksadana.

Secara singkat, deposito adalah merupakan instrumen investasi dengan tingkat suku bunga atau tingkat pengembalian yang terendah. Investasi awal yang dibutuhkan sekitar 1 juta rupiah. Jangka waktu penempatan deposito umumnya adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.
Obligasi pada dasarnya adalah surat utang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau institusi kepada investor dengan janji membayar bunga secara periodik selama periode tertentu serta membayar nilai nominalnya pada saat jatuh tempo.

Obligasi bisa menjadi alternatif investasi jangka panjang dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari deposito. Untuk berinvestasi di obligasi, investor harus memiliki dana yang cukup besar umumnya transaksi obligasi satu perusahaan dilakukan dalam kelipatan Rp 1 miliar.

Saham adalah surat kepemilikan terhadap suatu perusahaan yang telah go public. Saham dapat diperoleh pada saat IPO (Initial Public Offering) atau di pasar sekunder. Investasi awal yang harus dikeluarkan relatif beragam, hampir berlain di setiap perusahaan sekuritas, misal Rp. 25 juta. Investor memperoleh kesempatan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang dari laba perusahaan dalam bentuk dividen dan capital gain dari kenaikan harga saham di kemudian hari.

Reksadana adalah suatu wadah yang digunakan oleh perusahaan sekuritas untuk mengumpulkan dana dari masyarakat untuk diinvestasikan di dalam berbagai instrumen investasi dalam suatu portofolio investasi oleh manager investasi.

Reksadana merupakan instrumen investasi yang memiliki resiko yang terbatas dengan tingkat pengembalian yang relatif cukup besar. Investasi awal dari reksadana cukup murah di mana dengan hanya Rp 500.000 Anda sudah dapat membeli produk reksadana dengan membeli unit penyertaan dari produk reksadana tersebut.

Reksadana merupakan instrumen investasi alternatif yang sangat bagus karena memberikan beberapa manfaat bagi investor antara lain adalah akses kepada instrumen investasi seperti saham atau obligasi, pengelolaan oleh profesional manager investasi, diversifikasi investasi dengan dana relatif kecil, hasil investasi dari reksadana bukan merupakan objek pajak dan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

Struktur Portofolio atau Diversifikan
Tentunya kita pernah mendengar satu kalimat “don’t put your eggs in one basket”. Apa arti dari kalimat tersebut? Bahwa kita jangan menempatkan semua dana yang kita miliki hanya dalam satu jenis aset saja.

Karena bila terjadi kerugian, kita mengalami kerugian besar. Dari sudut pandang alokasi aset, kalimat di atas berarti mengurangi risiko portofolio dengan menambahkan jenis aset lain yang berprilaku berbeda dengan aset yang Anda miliki dalam portofolio. Hal ini biasa disebut sebagai diversifikasi portofolio.

Teori diversifikasi didasari oleh kenyataan bahwa nilai beberapa aset akan naik dan turun secara bersamaan dan beberapa aset lain nilainya bergerak ke arah yang berbeda. Faktor-faktor independen di luar dari karakteristik dari sebuah investasi, seperti keadaan ekonomi, politik dan kejadian sosial bisa mempengaruhi nilai investasi tersebut.

Risiko portofolio tidak dapat dihilangkan secara tuntas, tapi bisa dikurangi dengan membuat sebuah portoflio yang terdiversifikasi dimana didalamnya terdiri dari jenis aset yang berbeda-beda dimana nilainya secara historis bergerak kearah yang berbeda atau bergerak kearah yang sama tapi dengan perbedaan besar dan kecilnya perubahan yang terjadi.

Konsep inilah sebaiknya Anda gunakan untuk kebutuhan pensiun Anda. jangan tempatkan hanya pada satu instrumen, tapi alokasikan kepada beberapa instrument investasi yang memiliki karakteristik yang berbeda.

Satu hal lagi, karena kebutuhan masa pensiun umumnya jangka panjang, maka tempatkan lebih besar pada instrument yang memberikan potensi pengembalian yang lebih besar dalam jangka panjang.

Demikianlah ulasan mengenai pentingnya perencanaan pensiun, semoga bermanfaat bagi kita semua. Rencanakan hidup Anda, hidupkan rencana Anda.

* Sinar Harapan

ASURANSI KESEHATAN

Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient treatment).

Produk asuransi kesehatan diselenggarakan baik oleh perusahaan asuransi sosial, perusahaan asuransi jiwa, maupun juga perusahaan asuransi umum.

* Wikipedia Indonesia

PENGERTIAN ASURANSI

Asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya.

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima resiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tetanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.

Contohnya, seorang pasangan membeli rumah seharga Rp. 100 juta. Mengetahui bahwa kehilangan rumah mereka akan membawa mereka kepada kehancuran finansial, mereka mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk kebijakan kepemilikan rumah. Kebijakan tersebut akan membayar penggantian atau perbaikan rumah mereka bila terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai mereka premi sebesar Rp1 juta per tahun. Risiko kehilangan rumah telah disalurkan dari pemilik rumah ke perusahaan asuransi.

Penanggung menggunakan ilmu aktuaria untuk menghitung risiko yang mereka perkirakan. Ilmu aktuaria menggunakan matematika, terutama statistika dan probabilitas, yang dapat digunakan untuk melindungi risiko untuk memperkirakan klaim di kemudian hari dengan ketepatan yang dapat diandalkan.

Contohnya, banyak orang membeli kebijakan asuransi kepemilikan rumah dan kemudian mereka membayar premi kepada perusahaan asuransi. Bila kehilangan yang dilindungi terjadi, penanggung harus membayar klaim. Bagi beberapa tertanggung, keuntungan asuransi yang mereka terima jauh lebih besar dari uang yang mereka telah bayarkan kepada penanggung. Lainnya mungkin tidak membuat klaim. Kalau dirata-ratakan dari seluruh kebijakan yang dijual, total klaim yang dibayar keluar lebih rendah dibanding total premi yang dibayar kepada tertanggung, dengan perbedaannya adalah biaya dan keuntungan.

Perusahaan asuransi juga mendapatkan keuntungan investasi. Ini diperoleh dari investasi premi yang diterima sampai mereka harus membayar klaim. Uang ini disebut "float". Penanggung bisa mendapatkan keuntungan atau kerugian dari harga perubahan float dan juga suku bunga atau deviden di float. Di Amerika Serikat, kehilangan properti dan kematian yang tercatat oleh perusahaan asuransi adalah US$142,3 milyar dalam waktu lima tahun yang berakhir pada 2003. Tetapi keuntungan total di periode yang sama adalah US$68,4 milyar, sebagai hasil dari float.

Beberapa orang menganggap asuransi sebagai suatu bentuk taruhan yang berlaku selama periode kebijakan. Perusahaan asuransi bertaruh bahwa properti pembeli tidak akan hilang ketika pembeli membayarkan uangnya. Perbedaan di biaya yang dibayar kepada perusahaan asuransi melawan dengan jumlah yang dapat mereka terima bila kecelakaan terjadi hampir sama dengan bila seseorang bertaruh di balap kuda (misalnya, 10 banding 1). Karena alasan ini, beberapa kelompok agama termasuk Amish menghindari asuransi dan bergantung kepada dukungan yang diterima oleh komunitas mereka ketika bencana terjadi. Di komunitas yang hubungan erat dan mendukung di mana orang-orangnya dapat saling membantu untuk membangun kembali properti yang hilang, rencana ini dapat bekerja. Kebanyakan masyarakat tidak dapat secara efektif mendukung sistem seperti di atas dan sistem ini tidak akan bekerja untuk resiko besar.

* Wikipedia Indonesia

ASURANSI DAN KEBUTUHANNYA BAGI KELUARGA

Masyarakat Indonesia pada umumnya, masih enggan atau mengabaikan pentingnya perencanaan asuransi. Bila mereka didatangi oleh agen asuransi, maka mereka akan menghindar. Hal ini mungkin juga karena agen asuransi itu sendiri, di mana mereka seringkali menjual dengan paksa atau push selling.

Agen asuransi seringkali menjual produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan kliennya, sehingga klien merasa dirugikan. Motivasi yang timbul dari sebagian agen asuransi adalah mendapatkan komisi terbesar dari jenis produk asuransi yang ada bukan kebutuhan atau keinginan dari kliennya.

Dengan latar belakang cerita di atas, masyarakat kita menjadi enggan bila berhubungan dengan perusahaan asuransi. Mereka belum menjadikan asuransi menjadi salah satu kebutuhan bagi kelangsungan kehidupan keluarga. Oleh karena itu kami mencoba untuk memberikan ulasan seputar pentingnya asuransi bagi keuangan keluarga, baik jangka pendek maupun panjang. Sebagai contoh, asuransi jiwa (life insurance).

Jenis asuransi yang paling tua ini memberikan perlindungan terhadap pihak yang ditinggalkan (keluarga, ahli waris) bila seseorang meninggal dunia, baik secara tiba-tiba maupun sesuai dugaan. Perlindungan ini bersifat finansial. Namun, perlindungan finasial ini dapat memberikan dampak psikologis dan sosial-emosional lain. Sekurang-kurangnya mereka tidak sampai merasa kehilangan seluruh dukungan finansial dari orang yang meninggal dunia.

Asuransi Jiwa
Dalam merencanakan proteksi, maka langkah pertama adalah menentukan apakah Anda membutuhkan asuransi untuk proteksi? Secara singkat asuransi jiwa merupakan penyisihan dana untuk memproteksi atau menjaga kelangsungan kehidupan keluarga yang dicintai. Bila Anda tidak memiliki tanggung jawab finansial untuk orang lain (keluarga), Anda tidak membutuhkan asuransi jiwa.

Bila Anda masih lanjang dan belum menikah maka mungkin akan lebih baik bila Anda membeli asuransi kesehatan (bila tidak ada benefit dari perusahaan). Atau mungkin Anda dapat membeli asuransi untuk penyakit-penyakit kristis atau biasa disebut asuransi critical illness. Dengan asuransi ini, bila Anda terdiagnosa, maka Anda akan mendapatkan uang sekaligus atau lum sump, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian Anda.

Bagi mereka yang masih lanjang, membeli asuransi jiwa dalam jumlah terbatas dapat juga dilakukan. Hal ini tentunya harus dibarengi dengan investasi yang dilakukan secara berkesinambungan.

Bagi mereka yang memiliki kekayaan dalam jumlah yang besar, membeli asuransi mungkin tidak dibutuhkan. Asuransi berguna untuk melindungi keluarga yang ditinggalkan dari kerusakan tatanan keuangan, bila terjadi resiko, maaf meninggal, maka keluarga yang ditinggal tidak merasa kesulitan dalam hal keuangan karena jumlah dana yang ditinggalkan sudah cukup besar bagi keluarganya.

Menentukan Asuransi
Masyarakat kebanyakan, mencari tahu terlebih dahulu beban biaya dari produk asuransi, kemudian menentukan berapa besar harga yang mereka sanggupi. Ini merupakan pendekatan yang terbalik. Sebaiknya, langkah awal adalah menentukan berapa besar uang pertanggungan yang Anda butuhkan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh banyak hal, misalkan usia anak-anak Anda, gaya hidup yang diinginkan oleh keluarga, dan berapa besar kemampuan pasangan Anda untuk menutupi kehilangan dari penghasilan bulanan.

Bila Anda membutuhkan asuransi jiwa untuk tujuan terntentu, misalkan menjaga kelangsungan investasi untuk biaya pendidikan anak, perhitungan besarnya uang pertanggungan yang dibutuhkan menjadi lebih mudah.

Bila membaca di berbagai buku teks seputar keuangan keluarga, paling tidak Anda menyiapkan 6 kali dari pendapatan kotor Anda atau 10 kali pendapatan bersih. Mungkin saja nilai ini cukup bagi sebagian keluarga tapi mungkin juga kurang bagi sebagian lain. Tapi paling tidak Anda memiliki acuan dalam menentukan nilai uang pertanggungan yang dibutuhkan untuk melindungi keluarga dari kekacauan dalam aspek finansial.

Kami sudah menjabarkan secara detail perhitungan kebutuhan asuransi jiwa bagi keluarga dalam pembahasan terdahulu dengan judul artikel ”tips cara menghitung uang pertanggungan asuransi jiwa”.

Asuransi Berjangka
Mempertanyakan jenis produk asuransi apa yang sebaiknya dibeli terkadang membuat banyak orang mengabaikan pentingnya proteksi bagi keluarga. Bila Anda mencari bentuk produk yang sesuai dengan pendapatan Anda atau biaya yang harus dikeluarkan, asuransi jiwa berjangka mungkin bisa menjadi awal terbaik.

Asuransi jiwa berjangka dapat diambil setiap tahun dan diperpanjang di tahun depan atau Anda dapat membelinya untuk jangka waktu yang Anda tentukan misalkan 5 tahun, 10 tahun, bahkan 20 tahun. Bila Anda membeli asuransi berjangka tahunan, biaya premi tahunannya akan selalu naik. Karena premi asuransi melihat probalitas angka kematian Anda akan semakin naik dengan bertambahnya usia. Sedangkan bila Anda membeli term asuransi berjangka 10 tahun, maka perusahaan asuransi akan menghitung biaya premi yang rata atau flat selama jangka waktu 10 tahun.

Selama Anda membayar premi setiap bulan, proteksi asuransi Anda akan tetap berlaku. Sedangkan bila Anda gagal membayar premi tahunan, proteksi asuransi Anda akan habis dengan batas waktu (grace period) yang sangat pendek—satu bulan. Asuransi ini tidak memiliki nilai tunai. Artinya, jika anda meningal dunia pada tenggang waktu yang ditentukan, maka keluarga anda akan menerima uang pertanggungan secara utuh.

Namun, jika sampai habis masa berlakunya anda belum meninggal dunia, maka premi yang telah anda bayarkan tidak akan anda terima kembali sepeser pun. Jadi, bila anda tidak meningal dunia pada masa pertangungan yang dibatasi waktunya, maka uang anda” hilang”.

Kapan Membeli Asuransi
Beberapa orang bertanya, bagaimana dengan produk asuransi yang memberikan nilai tunai? Seperti unit-link. Di mana Anda dapat memilih jenis investasi yang sesuai dengan yang Anda inginkan. Apakah sebaiknya membeli asuransi jenis ini atau membeli asuransi term dan menginvestasikan sisanya?

Bila Anda membandingkan kedua hal ini, membeli asuransi term dan menginvestasikan sisanya akan memberikan hasil yang lebih baik bila Anda secara sadar terus melakukan investasi. Bila Anda gagal atau menunda investasi karena hal-hal tertentu, hasil yang diperoleh bukan tidak mungkin lebih sedikit dari nilai tunai yang diberikan oleh produk unit-link.

Bila Anda termasuk yang sulit untuk menyisihkan dana untuk diinvestasikan secara regular setiap bulan, produk asuransi unit-link bisa menjadi alternatif. Produk ini memberikan keuntungan dari jenis investasi yang bisa kita pilih dan proteksi yang ada bersamanya.

Dengan membeli prduk ini, setiap tahun (bila Anda membayar premi setiap tahun) Anda akan ditagih jumlah premi yang sama, di mana sebagian akan diinvestasikan (semakin lama semakin besar porsi investasi dibandingkan dengan proteksi) dan sebagian lain proteksi dan biaya-biaya administrasi lainnya. Untuk lebih jelasnya, kami pernah membahas produk unit-link dalam pembahasan kami terdahulu dengan judul artikel ”Unitlink sebagai Alternatif Pilihan Produk”.

Ilustrasi Perhitungan Asuransi
Asuransi jiwa ada juga yang memiliki nilai tunai. Asuransi jenis ini menggabungkan proteksi dan tabungan. Contoh jenis produk asuransi ini, whole life atau asuransi dwiguna. Bila Anda mempertimbangkan untuk membeli asuransi jenis ini, agen penjual asuransi akan memberikan illustrasi perhitungan nilai tunai yang mungkin Anda dapat. Illustrasi ini merupakan daftar angka-angka panjang yang memusingkan kepala. Secara singkat, perhitungan ini memberikan gambaran kepada Anda pertumbuhan dari nilai tunai yang ada sesuai dengan pembyaran premi asuransi yang Anda miliki.

Permasalahannya, banyak pembeli asuransi yang salah mengartikan illustrasi ini. Mereka beranggapan bahwa nilai ini adalah pasti atau dijamin. Bila terjadi penurunan bunga SBI, seperti yang terjadi satu tahun belakangan ini, nilai tunai yang akan didapat akan tertinggal jauh dari perhitungan illustrasi karena bunga yang dipakai berubah menjadi lebih rendah.

Menurut hemat kami, ada dua cara yang dapat membantu Anda untuk mengatasi problema seperti ini. Pertama, bila Anda mempertimbangkan untuk membeli asuransi dengan nilai tunai, minta kepada agen penjual asuransi untuk menghitung nilai tunai bila terjadi penurunan bunga SBI sampai yang terendah (biasanya sekitar 6 persen). Dengan begitu Anda mengetahui nilai tunai terendah yang dapat Anda peroleh dari premi asuransi yang Anda bayarkan setiap tahun.

Cara kedua untuk mengatasi kekagetan, bila terjadi perbedaaan antara hitungan ilustrasi dengan fakta yang terjadi adalah dengan meminta kepada agen asuransi untuk melihat perkembangan dari nilai tunai setiap tahun. Dengan begitu Anda dapat mengikuti perkembangan serta mengetahui pertumbuhan dari tabungan yang Anda lakukan di produk asuransi tersebut.

Demikianlah beberapa ulasan seputar perencanaan asuransi, khususnya asuransi jiwa. Secara singkat dikenal asuransi jiwa berjangka, whole life dan asuransi dwiguna. Asuransi berjangka tidak memiliki nilai tunai. Asuransi jenis ini menyerupai asuransi general.

Asuransi whole life memiliki nilai tunai. Sedangkan asuransi dwiguna memiliki benefit hidup. Di mana ada tahapan yang didapat oleh pemegang polis saat masaih hidup. Contoh asuransi ini adalah asuransi pendidikan, di mana setiap anak Anda masuk sekolah Anda akan mendapatkan tahapan berupa uang tunai. Semoga ulasan kali ini memberikan manfaat bagi Anda dan keluarga dalam merencanakan perencanaan proteksi bagi keluarga.

Tuesday, April 17, 2007

BROKER ASURANSI MENAWARKAN KEMUDAHAN BAGI TERTANGGUNG

Kalau Anda hendak berasuransi, namun kebingungan mendapatkan produk dan perusahaan asuransi yang sesuai dengan profil risiko yang anda hadapi, tidak ada salahnya kalau anda menggunakan jasa broker asuransi. Jangan khawatir dengan broker yang satu ini, anda tidak akan dipungut biaya apapun alias gratis.

Belum banyak memang yang mengetahui profesi broker asuransi ini. Bahkan tak jarang banyak pula yang salah persepsi bahwa tertanggunglah yang harus membayar biaya broker. Atau kekhawatiran bahwa premi yang harus dibayar tertanggung nanti akan jauh lebih tinggi jika berasuransi lewat broker asuransi.

”Padahal masyarakat pengguna jasa asuransi tidak perlu memberikan fee (bayaran) kepada jasa broker asuransi,” ujar Ketua Umum Asosiasi Broker Asuransi dan Reasuransi Indonesia, Kapler Arifin Marpaung kepada SH, Minggu (12/1).

Broker asuransi bukan hanya menjadi penghubung antara tertanggung dengan perusahaan asuransi, tetapi sekaligus memberi jasa konsultasi bagi calon tertanggung. Sebab bisa saja calon tertanggung masih kebingungan memilih perusahaan asuransi yang tepat sesuai profil resikonya, apalagi industri asuransi kini makin kompetitif dengan jumlah perusahaan asuransi yang kian bertambah banyak.

”Broker asuransi inilah yang akan memilihkan perusahan asuransi yang aman bagi tertanggung. Tertanggung akan mendapatkan konsultasi perasuransian, produk asuransi yang kompetitif dan premi yang wajar,” kata Kapler Arifin.

Bukan hanya itu saja, broker asuransi jugalah yang akan mengurusi penyelesaian ganti rugi (klaim) apabila di kemudian hari terjadi klaim pembayaran ganti rugi. Jadi tertanggung tidak perlu repot mengurus sendiri. Lagi-lagi, mereka tidak akan memungut biaya sepeser pun kepada tertanggung. Jelas ini sangat membantu, karena acapkali tertanggung kesulitan mengurus klaim asuransi.

Lantas dari mana perusahaan broker asuransi mendapatkan bayaran?
Menurut Kapler, pendapatan broker berasal dari perusahaan asuransi yang telah dipilih tertanggung, tentu saja atas nasihat broker. Fungsi broker tak ubahnya sebagai tenaga pemasaran bagi perusahaan asuransi, sehingga komponen biaya pemasaran, survei dan administrasi yang terdapat dalam premi menjadi bagian broker.

JURUS MENGELOLA DANA UNIT LINK

Return investasi diyakini menjadi daya tarik bagi nasabah memarkir dananya di unit link. Maka, sejumlah jurus dilakukan perusahaan asuransi agar dana yang dikelolanya bisa menghasilkan return maksimum. Seperti apa strategi perusahaan asuransi mengelola dana unit link?

Produk unit link bisa tumbuh pesat karena punya daya tarik tersendiri dibanding produk asuransi lain, yakni: return dari investasi. Sesuai dengan karakteristik produk ini, sebagian besar premi yang dibayarkan oleh nasabah, dialokasikan untuk investasi. Karena itu, di akhir kontrak, nasabah akan memperoleh nilai tunai yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk asuransi lain.

Hotbonar Sinaga, mantan Ketua Dewan Asuransi Indonesia, mengungkapkan, sekarang ini orang lebih suka menyimpan uang pada unit link sejalan dengan menurunnya suku bunga bank. “Produk unit link cukup menarik karena menghasilkan return, walaupun risiko investasinya ada pada pemegang polis,” katanya. Unit link lebih menarik dibanding bunga deposito dan produk-produk asuransi tradisional. Return-nya bisa 25%-50% di atas tingkat bunga deposito, apalagi bunga deposito harus dipotong pajak.

Karena return menjadi daya tarik bagi nasabah unit link, tak heran para pemainnya berusaha untuk menghasilkan return yang maksimum. Berbagai strategi investasi pun dicoba diterapkan. Seperti diungkapkan Alan Tangkas Darmawan, Direktur Investasi PT Allianz Life Indonesia (Allianz), perusahaannya memiliki filosofi dan strategi sendiri dalam mengelola dana unit link nasabah.

Menurutnya, proses investasi harus konsisten, tertata dengan baik dan terbuka. Hal ini tercermin dengan secara rutin mengeluarkan laporan hasil investasi bagi nasabah. Lalu, memperkuat kerja sama tim dibanding kemampuan pribadi-pribadi, keputusan investasi didasarkan atas hasil riset untuk menetapkan hal-hal yang fundamental, berorientasi jangka panjang seperti filosofi yang diusung asuransi jwa, serta mengelola investasi secara dinamis agar hasilnya bisa lebih baik. Tak kalah penting, menerapkan manajemen risiko yang sangat ketat dalam setiap tingkatan. “Setiap kuartal, kami melakukan investment committee meeting yang juga dihadiri orang dari Allianz global,” ujar Alan sambil menambahkan bahwa pengelolaan dana unit link sebagian besar dilakukan sendiri.

Saat ini, Allianz memasarkan tiga produk unit link, yaitu: SmartLink New Flexi Account, Smartlink Maxi Safe, dan AlliSya (produk syariah). “Produk-produk itu ada yang single premium dan regular premium,” ujar Jens Reisch, Presdir Allianz. Ketiga produk itu memiliki basis investasi yang terbagi pada empat jenis. Pertama, Rupiah Cash Fund (RCF). Investasi ini sangat cocok bagi nasabah yang konservatif karena portofolio investasinya ke pasar uang dan instrumen pendapatan tetap. Alan mencontohkan per Agustus lalu portofolio investasinya ditempatkan di deposito/cash (26%) dan reksa dana pendapatan tetap (74%). Khusus untuk produk syariah, underlying portofolionya pada instrumen syariah. Saat ini, dana kelola RCF telah mencapai Rp 30,8 miliar dengan pertumbuhan return 13,37% periode Januari-Agustus 2006; sedangkan rata-rata return per tahun 12,25%.

Kedua, Fixed Income Fund (FIF), portofolio investasinya ditempatkan di deposito (2,86%), dan sisanya pada instrumen pendapatan tetap: reksa dana pendapatan tetap (59,81%); obligasi pemerintah (22,34%); dan obligasi korporasi (17,2%). Dana kelola FIF Rp 299,8 miliar dengan pertumbuhan return 21,11% periode Januari-Agustus 2006; sedangkan rata-rata return per tahun 14,19%.

Ketiga, Balance Fund (BF), portofolio investasinya: deposito (11,10%); obligasi di bawah satu tahun (4,47%); reksa dana pendapatan tetap (8,09%); dan reksa dana saham (76,34%). Dana kelola BF Rp 232,87 miliar dengan pertumbuhan return 15,12% periode Januari-Agustus 2006; sedangkan rata-rata return per tahun 15,58%. Keempat, Dollar Managed Fund (DMF). Investasinya: obligasi pemerintah (9,95%); obigasi korporasi (64,71%); reksa dana (16,21%); dan deposito (9,4%). Dana kelola DMF US$ 16,02 juta dengan pertumbuhan return 6,74% periode Januari-Agustus 2006; sedangkan rata-rata return per tahun 9,38%.

Sementara itu, PT AIG Life juga memasarkan unit link dengan nama produknya Aktiva dan Fortuna dengan pilihan jenis investasinya meliputi empat jenis. S. Budisuharto, Wapresdir AIG Life, memaparkan, pertama, IDR Fixed Income menawarkan investasi yang relatif stabil. Komposisi investasinya selama Januari-Desember 2005 adalah obligasi pemerintah (81%); obligasi perusahaan (2%); dan sisanya dimasukkan dalam kasa atau deposito berjangka. Return-nya pada tahun lalu -4,78%. Penyebabnya, menurut Budi, industri reksa dana pendapatan tetap rontok akibat adanya aksi redemption. Padahal rata-rata return per tahun sekitar 9%.

Produk yang kedua, IDR Equity menawarkan pertumbuhan investasi dan risiko yang relatif tinggi. Portofolionya terdiri dari deposito berjangka (18%) dan sebagian besarnya pada saham dengan komposisi: saham telekomunikasi (12%); pertambangan dan energi (20%); otomotif (6%); bank (10%); ritel (8%); semen (7%); farmasi (6%); dan yang lainnya (10%). “Kami punya batasan dalam berinvestasi di saham yaitu tidak boleh lebih dari 20% pada satu sektor industri, dan satu saham perusahaan tidak boleh lebih dari 5%,” tutur Budi. Ia menambahkan, return IDR Equity tahun lalu 18,51%.

Yang ketiga, US$ Fixed Income, menawarkan pendapatan yang relatif stabil dalam nilai US$. Portofolio investasinya ditempatkan pada cash/deposito 20%; obligasi pemerintah 37%; surat utang negara 21%; dan obligasi perusahaan 22%. Return yang dihasilkan selama setahun terakhir 2,74%. AIG Life mengelola investasinya sendiri, alasannya supaya lebih ekonomis. Untuk itu, agen yang memasarkan unit link harus punya lisensi khusus yang lebih tinggi tingkatannya dibanding lisensi agen konvensional. Sementara untuk manajer portofolio harus punya sertifikasi khusus sebagai manajer investasi di samping dari Bepepam ataupun dari Amerika Serikat, minimal Certified Financial Analyst.

Lalu, dalam strategi investasinya selalu dialokasikan cash/deposito yang rata-rata di atas 17%, dan kepada nasabah perusahaan ini tidak memberikan janji yang muluk-muluk. “Kami tidak memberikan harapan karena kami tidak terlalu agresif tapi prudent,” Budi menegaskan. Dijelaskan Budi, hingga semester pertama 2006 premi unit link yang sudah terhimpun Rp 800-900 miliar dari total premi AIG Life yang saat ini mencapai Rp 7 triliun. “Tahun lalu premi unit link Rp 450 miliar dan tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 1 triliun. Setiap tahun kami harapkan unit link bisa tumbuh dua kali lipat,” ujarnya berharap.

Seperti halnya AIG Life, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) juga sangat prudent dalam menerapkan kebijakan investasi unit link. Apalagi unit link andalannya bernama Brilliance telah memberikan kontribusi besar terhadap total penjualan perusahaan di tahun 2005, yaitu 63% (Rp 389,97 miliar) dari total pendapatan premium Sun Life di tahun lalu yang sebesar Rp 613 miliar. “Berdasarkan data AAJI kuartal empat 2005, kami berada di peringkat ketiga di antara perusahaan-perusahaan asuransi jiwa yang menjual produk unit link,” ujar Barry S. Helpern, Presdir Sun Life.

Adapun strategi investasi Sun Life menyesuaikan aset investasi dengan saat jatuh tempo kewajiban, sehingga perusahaan ini selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan dan kebijakan investasi. Itulah sebabnya, Sun Life lebih memilih untuk berinvestasi dalam obligasi jangka panjang dengan tingkat rating investasi yang tinggi – minimal peringkat A – di antara para penerbit yang memiliki reputasi terpercaya. Obligasi jangka pendek dan deposito dipilih hanya untuk menjaga strategi likuiditas yang baik. Risiko dan hasil pengembalian investasi (return) akan selalu menjadi parameter utama dalam mengambil keputusan strategi investasi.

Unit link Sun Life ada empat jenis: Brilliance Conservative, Brilliance Aggressive, Brilliance Moderate, dan US$ Managed Fund. ”Bertindak sebagai fund manager adalah PT Schroders Investment Management Indonesia,” ujar Barry. Ia merinci, return Brilliance Conservative dari Januari hingga Agustus 2006 adalah 4,93% (return -0,57% di tahun 2005; dan 7,25% tahun 2004). Kemudian, Brilliance Aggressive mencatat return 34,28% untuk periode Januari-Agustus 2006; 22,32% tahun 2005; dan 54,23% tahun 2004; serta Brilliance Moderate 35,08% (Januari-Agustus 2006); 18,75% (2005) dan 28,78% (2004). Sementara itu, USD Managed Fund mencetak return 6,21% periode Januari-Agustus 2006; dan 5,42% tahun 2005.

Sama seperti Sun Life, PT Axa Life Indonesia (ALI) juga mengalihdayakan (outsource) pengelolaan dana unit link kepada para manajer investasi yang profesional, kompeten dan terpercaya seperti Schroders dan Danareksa. “Hal ini untuk memastikan agar portofolio tersebut diatur secara profesional agar mendapat return yang optimum dan tata kelola yang baik,” ungkap William O’Brien Johnson, Presdir ALI.

Saat ini ALI memiliki empat instrumen investasi unit link. Yang pertama, Fixed Income Fund (Secure Money) dengan portofolio investasinya ke pasar uang (14%); serta obligasi pemerintah dan perusahaan (86%). Return yang dihasilkan dalam setahun terakhir 16,84%. Kedua, Balanced Fund (Progressive Money) dengan portofolio investasi pasar uang (12%); obligasi pemerintah dan perusahaan (totalnya 43%); serta saham pilihan (45%). Unit link ini dalam setahun terakhir membukukan return 24,18%.

Ketiga, Equity Fund (Dynamic Money), dengan portofolio investasi ke pasar uang (18%) dan saham pilihan (82%). Return yang dihasilkan setahun terakhir 33,03%. Keempat, Fixed Income US$. Protofolio investasinya ke pasar uang 22% dan obligasi US$ (78%). Return setahun terakhir 4%. “Selama Januari sampai Agustus tahun ini kami telah membukukan premi unit link Rp 25,5 miliar,” tutur William. Sementara melalui PT Axa Mandiri Financial Services, premi unit link yang sudah dibukukan selama Januari-Agustus 2006 Rp 356 miliar (99,95% dari total premi perusahaan ini).

Bagi Hotbonar untuk menentukan asuransi mana yang selalu membukukan return unit link paling besar agak sulit menghitungnya karena return itu fluktuatif. “Bisa saja tahun ini perusahaan asuransi A return-nya tinggi, tapi tahun depan bisa berganti. Itu semua tergantung pada kinerja underlying investasi unit link-nya,” katanya. Akan tetapi yang jelas, ke depan unit link akan tetap menjadi primadona bagi asuransi jiwa. Apalagi kecenderungan suku bunga terus menurun. Meski demikian, nasabah tetap perlu hati-hati dalam menentukan pilihan karena ada risikonya.

* Dede Suryadi

PASAR UNIT LINK MAKIN MENGGAIRAHKAN

Sejumlah perusahaan asuransi jiwa mengaku lebih dari 90% pendapatan premi berasal dari unit link. Nilai bisnisnya kini mencapai sekitar Rp 6 triliun. Produk unit link apa saja yang laris? Perusahaan asuransi mana yang paling sukses memasarkan produk ini?

Belakangan unit link menjadi primadona penjualan produk asuransi. Pesonanya mampu mengalahkan produk asuransi tradisional. Maklumlah, unit link bernilai ganda: investasi sekaligus proteksi. Produk ini fleksibel karena memberikan kebebasan nasabah untuk menentukan sendiri kebutuhan investasinya plus proteksi yang dituju. Tak heranlah, produk ini diserbu investor dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 6 triliun lebih.

Maraknya pasar unit link bisa ditunjukkan dari data yang dikeluarkan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Pada 2004 total penjualan unit link mencapai Rp 3,3 triliun. Tahun 2005 naik menjadi Rp 6,07 triliun, dan akhir 2006 diprediksi lebih besar lagi. Maklumlah, tahun 1998 – awal unit link dilempar ke pasar – baru ada tiga pemain; sekarang terdapat 22 perusahaan asuransi jiwa yang menerbitkan instrumen ini.

Perusahaan asuransi jiwa yang menjual unit link, di antaranya AIG Life, Prudential Life Assurance, Manulife Indonesia, Sun Life Financial Indonesia, Allianz Life Indonesia, Sequis Life, Jiwasraya, MAA Life, AIA Indonesia, Astra CMG Life, dan Axa Mandiri Financial Services. Hingga akhir 2005, Prudential menduduki posisi teratas dalam penjualan produk unit link dengan nilai Rp 2,06 triliun; disusul Axa Life Indonesia Rp 866 miliar; Allianz Life Rp 472 miliar; Sun Life Rp 390 miliar; AIG Life Rp 355 miliar; Sequis Life Rp 350 miliar; BNI Life Rp 257 miliar; AIA Indonesia Rp 254 miliar; Manulife Rp 247 miliar; dan Panin Life Rp 209 miliar (lihat Tabel: 10 Besar Perusahaan Asuransi Jiwa Penjual Unit Link).

Menariknya, kontribusi penjualan unit link terhadap total pendapatan premi sangat signifikan. Menurut Ade Bungsu, Manajer Aktuaria Prudential, sejak produk unit link pertama diperkenalkan di Indonesia, Prudential merupakan pemimpin pasar. Hingga kuartal pertama 2006, produk unit link Prudential atau yang lebih dikenal dengan sebutan PruLink mampu menguasai 37,7% pangsa pasar. Sementara itu, selama semester pertama 2006, total pendapatan premi yang berhasil dibukukan Prudential lebih dari Rp 1,1 triliun. Adapun jumlah dana yang dikelola Rp 4,3 triliun lebih dengan jumlah nasabah sebanyak 234 ribu pelanggan. “Sejauh ini kontribusi unit link PruLink mencapai 90% terhadap total pendapatan premi,” papar Ade.

Lebih rinci Ade menguraikan, dari kelima jenis produk PruLink: Prulink Rupiah Equity Fund masih sebagai kontributor terbesar dengan pangsa pasar 16,6%; disusul PruLink Rupiah Managed Fund 9,5%; Rupiah Fixed Income Fund 8,7%; Rupiah Cash Fund 5,7%; dan PruLink US Dollar Managed Fund 4%.

Pada 2005 boleh dibilang sebagai tahun yang luar biasa bagi Prudential lantaran kinerja keuangannya kinclong. Total pendapatan premi yang dibukukan mencapai Rp 2,1 triliun atau naik 37% dibanding tahun sebelumnya. Seiring dengan itu, total dana yang dikelola mencapai Rp 3,9 triliun, tumbuh 45% dari tahun 2004. Rasio risk based capital 645%, jauh melampaui ketentuan minimum 120% yang ditetapkan Departemen Keuangan.

Kontribusi unit link terhadap total premi Sequis Life juga kurang-lebih 90%. Menurut Dini Indriani, Manajer Pemasaran Senior Sequis Life, dari tahun ke tahun pendapatan preminya meningkat. Sebagai gambaran, premi tahun 2003 senilai Rp 526,63 miliar; tahun 2004 Rp 696,27 miliar; dan tahun 2005 Rp 834,82 miliar. Tahun 2006? “Kalau bisa lebih baik, tapi paling tidak sama dengan tahun lalu. Soalnya tahun ini kondisi bisnis kurang mendukung akibat kenaikan harga BBM dan turunnya daya beli konsumen,” Dini menjelaskan.

Hal yang sama juga terjadi pada PT Astra CMG Life. “Dari Januari hingga September 2006, pemegang polis baru Astra CMG 9.600 polis, yang mana 90%-nya dari unit link,” ujar Ivonne P. Chandra, Direktur Penjualan & Pemasaran PT Astra CMG Life. Itulah sebabnya sampai akhir 2006 ditargetkan meraih 14 ribu pemegang polis baru. Tahun 2005 tercatat ada 12-13 ribu polis di mana 50% berasal dari unit link. Sementara itu, total premi unit link dari kuartal ketiga 2004 sampai sekarang mencapai Rp 200 miliar lebih.

MAA Life Assurance juga mengamini besarnya kontribusi unit link. Selama tiga bulan terakhir, perusahaan ini mampu membukukan premi sekitar Rp 24 miliar dan kontribusi unit link berkisar 80%. “Hingga akhir 2006 kami targetkan penjualan unit link menembus Rp 200 miliar atau tumbuh 300% dibanding tahun sebelumnya,” kata Henry Januar, Kepala Unit Rekrutmen & Edukasi MAA Life Insurance bernada optimistis.

Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) lebih konservatif dalam mengungkapkan besaran sumbangan unit link terhadap total premi. Meskipun begitu porsinya masih di atas 50%. “Tahun 2005 unit link Brilliance yang kami unggulkan menyumbang 63% dari total pendapatan premi dengan nilai penjualan Rp 389,97 miliar. Namun, kuartal kedua 2006 pendapatan premi baru dari unit link tumbuh 94% dibanding kuartal pertama 2006,” Barry S. Helpern, Presdir Sun Life, memaparkan. Adapun besarnya total premi Sun Life tahun 2005 sekitar Rp 613 miliar, sedangkan total premi baru mencapai Rp 444 miliar.

Sementara itu, Manulife sebagaimana diungkapkan Naresh Krishnan, Presdir PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengaku kontribusi unit link pada awalnya hanya 9%, lalu tumbuh pesat menjadi 47% pada 2005. Adapun besarnya premi baru Manulife untuk total produk pada 2004 senilai Rp 207,07 miliar; tahun 2005 Rp 144,57 miliar; dan hingga Agustus 2006 Rp 139,98 miliar.

Besarnya pendapatan premi yang dikantongi penerbit unit link tak bisa lepas dari produk-produk yang menjadi mesin uangnya. Sun Life umpamanya mengandalkan Brilliance sebagai produk unit link unggulan, yang meliputi empat macam produk: Brilliance Aggressive; Moderate; Conservative; dan USD Managed Fund. Total dana kelola Brilliance (Conservative, Moderate, Aggressive) hingga akhir Desember 2005 mencapai Rp 426,72 miliar; sedangkan total dana kelola USD Managed Fund sebesar US$ 840,40 ribu.

Menurut Naresh, produk unit link Manulife yang paling banyak terjual adalah Manulife Investa. Selama Desember 2005 hingga Agustus 2006 produk ini memiliki 7.111 total polis dengan total premi senilai Rp 34 miliar. “Produk ini diluncurkan 15 Juni 2005, sedangkan produk unit link perdana Manulife yang bernama ProInvest dipasarkan mulai tahun 1997,” ia menerangkan. Nilai investasi minimal Manulife Investa dari Rp 2 juta hingga Rp 50 juta.

MAA Life yang menjual unit link sejak 2001 menjagokan dua produknya, yakni: produk investasi MAAster Link; dan produk proteksi & investasi MAAster Life. Namun, per Mei 2006 produk ini dikemas ulang dan di-relaunching dengan label Maax Link dan Maax Life. Untuk Maax Life dipaketkan sesuai kebutuhan dengan lima tujuan masa depan yang diluncurkan pada September 2006. Kelima tujuan itu adalah pensiun, proteksi, pendidikan, tabungan, dan tujuan apa pun.

Karena unit link MAA Life membidik pasar menengah-bawah, pembayaran premi yang ditawarkan lebih terjangkau. “Premi bulanan kami mulai Rp 150 ribu. Yang menarik, jika nasabah mengubah jenis investasi pensiun, tanpa dikenakan biaya. Jadi, gratis perpindahan jenis dana tiga kali dalam setahun,” Henry menjelaskan.

Astra CMG pun memiliki dua unit link favorit: Investra Single dan Investra Premiere. Keduanya diluncurkan tahun 2004 dengan investasi awal minimum Rp 10 juta. “Investra Premiere adalah the best selling product karena menawarkan banyak fitur dan rider,” Ivonne menerangkan. Produk ini lebih masuk akal di kantong konsumen lantaran setoran premi tahunan tidak kelewat mahal, yakni Rp 3 juta atau bisa dibayar bulanan Rp 250 ribu.

Bagaimana kinerja return tiap unit link yang dijagokan para penerbitnya? Manajemen MAA Life mengklaim kinerja fund-nya tidak mengecewakan. Sebagai gambaran tahun lalu return mencapai 17,64% per tahun. Angka ini dinilainya terbaik ketiga dari semua produk unit link di Indonesia pada periode itu. “Untuk tahun ini, kinerja kami diprediksi lebih baik dibanding 2005,” ujar Henry. Ia menyarankan agar nasabah sabar menginvestasikan unit link hingga lima tahun untuk memetik return yang maksimum. Contohnya salah satu return fund unit link MAA Life sebesar 400% selama lima tahun atau rata-rata 80% per tahun.

Return unit link Sun Life pun lumayan. Contohnya: Brilliance Conservative sejak diluncurkan mencatat imbal hasil 23,12%; lalu Brilliance Moderate 100,37%; Brilliance Aggressive 167,35%; dan USD Managed Fund 6,57%. Kecuali USD Managed Fund yang diluncurkan Oktober 2004, ketiga rangkaian unit link Brilliance lain diperkenalkan sejak Juli 2002.

Bagi Dini, return unit link Sequis Life tidak bisa dipukul rata. Besar- kecilnya return tergantung pada jenis fund yang dipilih berdasarkan porsi alokasi investasinya. “Contohnya saya yang moderat menempatkan dana 30% di equity dan 70% di managed fund, akhirnya return yang didapat 25%-30% per tahun,” Dini mengungkapkan.

Prospek unit link diyakini pelaku industrinya lebih atraktif lagi di masa mendatang. “Berdasarkan data AAJI pertumbuhan unit link per tahun sekitar 30%. Ini artinya makin banyak orang yang sadar akan pentingnya investasi dibarengi asuransi,” ujar Ivonne. Opini ini diperkuat oleh Dini dengan tren investasi yang mendukung unit link. “Ke depan unit link makin bagus karena suku bunga turun dan pasar saham dalam kondisi oke pada empat tahun terakhir,” kata Dini.

Pengamat asuransi Hotbonar Sinaga mengungkapkan, potensi pasar unit link masih terbuka lebar. Bayangkan, dari 200 juta lebih penduduk Indonesia, jumlah pemegang polis hanya mencapai 25-50 ribu orang atau sekitar 12%. Bahkan yang memiliki polis asuransi jiwa atas nama sendiri baru 2%. “Melihat besarnya peluang itu, agen penjual asuransinya pun membludak, dan sekarang berjumlah 90 ribu orang lebih. Tapi ingat, bertambahnya jumlah agen mesti diiringi dengan peningkatan kualitas SDM,” Hotbonar mengingatkan. Betul, jangan sampai industri unit link terpukul gara-gara mis-selling yang dilakukan oknum agen asuransi.


* Eva Martha Rahayu

UNTUNG MANA, BELI ASURANSI KONVENSIONAL, REKSA DANA, ATAU UNIT LINK?

Dengan bujet Rp 60 juta/tahun, investor Y (35 tahun) ingin membiakkan dananya dalam tempo 10 tahun. Bagaimana potensi return dan risikonya jika diinvestasikan ke asuransi murni, reksa dana atau unit link?

Seorang perencana keuangan dari sebuah perusahaan investasi di Jakarta mengaku sering kedatangan “pasien” yang bingung memilih produk investasi. Sang klien punyak segepok duit, tapi tidak tahu produk investasi apa yang cocok. Sementara penawaran produk investasi yang ada di depan mata meliputi asuransi, reksa dana dan unit link. Sesuai dengan karakter investor di Indonesia pada umumnya, klien ini tak mau nilai pokok investasinya tergeregoti. Bahkan, kalau bisa nilainya terus bertambah mengikuti lamanya masa investasi. Bagaimana caranya?

Bila Anda punya masalah seperti itu tidak usah bimbang. Sang “dokter investasi” tersebut siap memberikan beberapa alternatif obat sebagai solusinya. Mari kita bahas satu per satu mengenai asuransi tradisional, instrumen reksa dana dan unit link. Kasusnya kita ambil dari contoh Mr. Y dengan usia 35 tahun, bujet Rp 60 juta/tahun, periode investasinya 10 tahun.

Ditinjau dari segi asuransi murni, jelas produk ini tidak memberikan imbal hasil (return). Sebab prinsipnya, asuransi merupakan proteksi diri dari risiko, semisal asuransi jiwa. Jenis asuransi paling tua ini akan memberikan perlindungan finansial terhadap pihak yang ditinggalkan (keluarga atau ahli waris) bila seseorang (tertanggung) meninggal akibat sakit, kecelakaan, atau lanjut usia.

Manajer Pemasaran Senior Sequis Life, Dini Indriani, menjelaskan, jenis asuransi jiwa ini masih dibedakan lagi menjadi tiga. Pertama, term life atau asuransi jangka warsa. Asuransi ini bersifat proteksi murni, tanpa unsur tabungan sama sekali. Selain itu tidak ada nilai uang pertanggungan (UP) di akhir kontrak jika tertanggung masih hidup alias hangus. “Kelebihan asuransi ini, dengan nilai premi kecil dapat meraih proteksi cukup tinggi,” kata Dini.

Bentuk asuransi yang kedua adalah whole life. Asuransi ini memberikan perlindungan seumur hidup. Menariknya, ada nilai UP di akhir kontrak sebesar 100% UP + dividen dengan rata-rata masa asuransi 100 tahun. Akan tetapi, preminya lebih mahal dibanding term life dengan imbalan UP tidak hangus.

Ketiga, endowment, asuransi jiwa yang memberikan proteksi sekaligus manfaat tabungan sehingga dikenal dengan nama asuransi dwiguna. Selain nilai tunai, ada manfaat tahapan di tahun-tahun tertentu. Namun, preminya juga cukup mahal karena memberikan perlindungan manfaat tabungan cukup tinggi. Jadi, kalau dengan asumsi sama-sama tidak terjadi musibah (meninggal/kecelakaan), membeli asuransi tradisional itu kurang menguntungkan. Sebab, nasabah tidak mendapatkan return apa pun. Bandingkan jika nasabah itu membeli produk unit link atau reksa dana yang kisaran return-nya cukup oke. Berdasarkan data return satu tahun terakhir (15 September 2005 - 15 September 2006) sejumlah reksa dana yang dipublikasi di media cetak, angkanya mulai 43,39% hingga 66,53%.

Sementara itu, jika dilihat dari sisi coverage risiko, pastilah asuransi jiwa paling mantap, khususnya asuransi yang ada nilai tunai/tabungan. Wira Arjuna, Direktur Penjualan Allianz Life Indonesia, memberikan jawaban ilustrasi sebagai berikut. Dengan premi Rp 60 juta/tahun, maka selama 10 tahun total premi yang dibayarkan Mr. Y berarti Rp 600 juta (akhir kontrak umur Mr. X menjadi 45 tahun), dan nilai pertanggungan yang diterima sebesar Rp 1 miliar. Jadi, ketika Mr. Y terkena musibah cacat akibat kecelakaan atau meninggal dunia (usia belum 100 tahun) akan menerima santunan Rp 1 miliar atau total Rp 2 miliar (UP Rp 1 miliar + benefit Rp 1 miliar). Sementara, jika Mr. Y menderita penyakit kritis sebelum umur 70 tahun dapat tambahan Rp 350 juta (total Rp 1,35 miliar). Jika Mr. Y menderita cacat total tetap sebelum usia 65 tahun akan menerima tambahan Rp 500 juta atau total Rp 1,5 miliar.

Bagaimana kalkulasi dari sisi reksa dana? Muhammad Ichsan, perencana keuangan dari lembaga Prime Planner mengungkapkan dari segi investasi, reksa dana dan unit link memiliki benefit yang sama. Wajar saja lantaran keduanya dikelola oleh manajer investasi dengan jenis instrumen yang nyaris sama. Bedanya hanya porsi alokasi dana yang ditaruh di saham, pasar uang, obligasi atau campuran.

Besarnya potensi return reksa dana bisa merujuk pada data yang dipublikasi di koran dalam setahun terakhir. Untuk periode 15 September 2005 - 15 September 2006, return reksa dana pendapatan tetap tertinggi dicapai oleh Dana Tetap Harapan sebesar 43,39%; reksa dana saham dicapai TRIM Kapital 66,53%; lalu reksa dana pasar uang diraih AAA Money Market Fund 58,68%; sedangkan reksa dana campuran diperoleh Fortis Pesona 52,29%.

Bila Mr. Y secara konsisten menginvestasikan dana senilai Rp 60 juta/tahun di Dana Tetap Harapan, dan return-nya juga konsisten di angka 43,39%, dalam 10 tahun ia akan memiliki dana Rp 2,03 miliar. Sementara itu, jika diinvestasikan di TRIM Kapital dana Mr. Y akan menjadi Rp 2,54 miliar, atau Rp 2,33 miliar bila diinvestasikan di Fortis Pesona. Itu dengan asumsi, return-nya tidak diinvestasikan lagi. Bila Mr. Y menginvestasikan kembali yang diperolehnya, tentunya dana yang berhasil dihimpun melalui investasi di reksa dana itu akan jauh lebih besar.

Bicara risiko reksa dana, tergantung pada jenis reksa dana yang dipilih investor. Sebagaimana dalil investasi high risk, high return, maka reksa dana yang portofolionya condong ditempatkan ke saham lebih gede risikonya dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap yang banyak bermain di deposito dan obligasi. Apalagi setahun terakhir marak diluncurkan reksa dana terproteksi, sehingga nilai pokok investasinya digaransi kembali 100%, maka risikonya lebih diminimalisasi.

Lalu, gambaran untung-rugi investasi unit link seperti apa? Tak dapat disangkal bahwa unit link memberikan manfaat ganda: investasi sekaligus proteksi. Dengan demikian lebih unggul ketimbang asuransi konvensional. Menurut Dini, keunggulan unit link terletak pada akses di berbagai instrumen investasi, diversifikasi untuk menekan risiko, dikelola manajer investasi yang piawai, fleksibel (bisa di-top up), dan bebas pajak. “Untuk tiga tahun pertama, penarikan yang dilakukan tidak melebihi investasi awal, tidak dikenakan pajak. Tapi kalau lebih kena pajak capital gains,” Dini menerangkan. Lagi pula laporan pertumbuhan dana kelola unit link dibuat dengan neraca terpisah, meski produk ini gabungan antara investasi dan asuransi.

Unit link berbeda dari asuransi konvensional. Kalau asuransi tradisional nilai tunainya terbatas ditempatkan ke produk atau jasa yang disodorkan perusahaan asuransi. Lain halnya dengan unit link. Di sini investor bebas memilih instrumen investasinya, mulai dari deposito, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham atau reksa dana pasar uang. Dengan demikian, investor dapat mengubah jenis investasi yang ditempatkan sesuai dengan persepsi dan perkembangan pasar. Sebagai contoh, jika awalnya dana ditempatkan ke deposito, tapi di lain waktu bursa menunjukkan potensi lebih baik, dana itu bisa dialihkan ke reksa dana saham.

Walau demikian, unit link juga punya kelemahan. Menurut Ichsan total minimum premi yang dibayar unit link lebih tinggi dibanding asuransi murni. Risikonya pun ditanggung pemegang polis saja. “Belum lagi investor mesti sabar karena manfaat unit link bisa dirasakan secara optimal setelah 6 tahun,” tutur Ichsan. Aidil Akbar Madjid, perencana keuangan dari Pavillion Capital, juga mengamini opini Ichsan. Dikatakannya, nilai tunai investasi unit link baru akan terbentuk pada tahun ketiga. Sebab pada tahun pertama dan kedua, premi yang dibayar nasabah lebih banyak digunakan untuk membayar komisi agen. Kalau pun nilai tunainya bisa ditarik, maksimum hanya 90%.

Sementara itu jika unit link dibandingkan dengan reksa dana, unit link lebih unggul karena punya unsur proteksi. Tentu saja dari sisi return riil yang dihasilkan unit link lebih kecil ketimbang reksa dana. Mengapa? “Di unit link bisa jadi kena dua kali fee: biaya fund yang ditarik manajer investasi dan asuransi dari perusahaan asuransi, sehingga return-nya tidak maksimum,” papar Akbar. Menurutnya, semenarik apa pun kemasan produk unit link, ia menyarankan sebaiknya Mr. Y membeli produk yang murni investasi atau asuransi orisinal (term life, whole life, endowment). Demikian halnya pendapat Ichsan yang menilai fee unit link lebih tinggi 3%-4% dibandingkan dengan reksa dana. Namun, Wira membantah tudingan fee unit link besar. “Pembelian unit link di Allianz hanya dikenakan biaya administrasi total Rp 150 ribu untuk berapa pun nilai investasi nasabah,” kata Wira.

Adapun gambaran besarnya return unit link diilustrasikan Wira melalui produk Smart Link yang dikeluarkan Allianz Life Indonesia. Berdasarkan kasus Mr. Y, maka bila ia membeli Smart Link, ia akan memperoleh return Rp 803,13 juta (asumsi proyeksi return 12% per tahun) pada tahun ke-10. Dengan demikian jika Mr. Y meninggal atau cacat total pada tahun ke-10, ahli warisnya berhak menerima dana Rp 1,80 miliar (UP Rp 1 miliar + benefit Rp 803,13 juta).

Guna menyiasati agar tidak kejeblos investasi unit link, mula-mula mesti dideteksi dulu kebutuhan dan tujuan investasi yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing nasabah. Apakah tujuan membeli unit link untuk memenuhi proteksi atas hilangnya pendapatan karena cacat, meninggal, menderita penyakit kritis, ataukah lebih ditujukan untuk akumulasi kekayaan alias investasi. Apabila tujuan nasabah untuk investasi, polis premi tunggal lebih cocok karena mengandung unsur asuransi lebih rendah ketimbang investasinya. Sebaliknya, polis unit link dengan pembayaran premi berkala dirancang untuk fokus ke proteksi. Celakanya, banyak nasabah yang terkecoh membeli polis unit link berkala dengan tujuan untuk investasi. Bisa diduga, nasabah golongan ini bakal kecewa setelah tahu dananya ludes untuk berbagai biaya asuransi. Akbar mengingatkan, jika nasabah membutuhkan proteksi lebih dari 25 tahun, unit link boleh dipertimbangkan. Akan tetapi, seandainya nasabah hanya memerlukan asuransi 10-20 tahun, lebih baik membeli asuransi term life dan sisanya untuk belanja reksa dana.

Di Sequis Life untuk mengantisipasi agar nasabah tidak kejeblos disediakan formulir deteksi yang disebut Portfolio Allocation Scoring System (PASS). “Dengan metode PASS kami bisa mengetahui usia, horison investasi, karakter risiko nasabah, potensi return yang diharapkan dan sebagainya. Setelah pengukuran itu kami tawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah,” Dini memaparkan. Dan tentunya, keputusan terakhir tetap berada di tangan nasabah.

* Eva Martha Rahayu